TROUBLESHOOTING
Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah secara sistematis sehingga
masalah tersebut dapat diselesaikan, dan proses penghilangan peyebab potensial
dari sebuah masalah. Troubleshooting umumnya digunakan dalam berbagai
bidang, seperti pada bidang komputer, administrasi sistem, dan juga bidang
elektronika dan kelistrikan. Dalam dunia komputer, segala sesuatu yang
berhubungan dengan komputer di sebut Troubleshooting. Untuk permasalahan
dengan Software sebaiknya dilakukan pendeteksian sederhana dahulu seperti
pemeriksaan file-file yang terhubung dengan Software atau spesifikasi
permintaan (requirement) dari Software. Apabila permasalahanya cukup
rumit, sebaiknya install ulang saja Software tersebut, karena akan terlalu
rumit untuk memperbaiki sebuah Software.
PEMECAHAN MASALAH LAPISAN FISIK ( PHYSICAL LAYER )LAN.
1. Pemecahan
masalah Lapisan Fisik (Physical Layer) LAN.
Lapisan
fisik (Physical Layer) merupakan lapisan dasar dari semua jaringan dalam model
referensi OSI dimana lapisan ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal data
analog maupun digital. Selain itu, lapisan fisik dapat digunakan untuk
menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer
dalam jaringan sehingga sarana sistem pengiriman data ke perangkat lain yang
terhubung dalam suatu jaringan komputer. Pada lapisan ini yang akan menjelaskan
mengenai jarak terjauh yang mungkin digunakan oleh media fisik serta mengatur
bagaimana cara melakukan collision control. Physical Layer juga
memiliki tujuan utama, seperti.
o Menspesifikasikan
standar untuk berinteraksi dengan media jaringan.
o Menspesifikasikan
kebutuhan media untuk jaringan.
o Menetukan
karakteristik kabel untuk menghubungkan komputer dengan jaringan.
o Mentransfer
dan menentukan bagaimana bit data dikodekan.
o Format
sinyal electrical untuk transmisi lewat media
jaringan.
o Sinkronisasi
transmisi sinyal.
o Menangani
interkoneksi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal dan procedural.
o Mendeteksi
error selama transmisi.
2. Identifikasi
masalah dan lapisan fisik
Lapisan
ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data diatas
media jaringan seperti kabel, radio dan cahaya. Selain itu, lapisan ini dapat
mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi sinkronisasi antar bit,
pengaktifan dan pemutusan koneksi serta beberapa karakteristik kelistrikan
untuk media transmisi seperti kabel UTP / STP, kabel koaksial atau kabel fiber
optic. Protocol pada PHY Layer mencakup IEEE 802.3; RS-232C; X.21; repeater;
transceiver; kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC) dan pengabelan
untuk beroperasi.
3. Standart
pengkabelan EIA 586
Standar pengkabelan UTP diatur oleh
Electronics Industry Alliance/Telecommunication Industry Association (EIA/TIA).
Jika kita lihat, maka urutan
warna T568A dari kiri ke kanan adalah:
putih-hijau, hijau, putih-oranye, biru, putih-biru,
oranye, putih-coklat, coklat.
sedangkan untuk
jenis T568B urutannya adalah:
putih-oranye, oranye, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-coklat,
coklat.
Dua urutan warna diatas adalah urutan
warna yang telah menjadi standar internasional dalam Cabling jaringan.
selanjutnya, berdasarkan perbedaan urutan warna kedua Pin dari suatu kabel
masih dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu straigh-through dan cross-over:
a. Straigh-Through
Istilah
Straigh-Through digunakan untuk kabel LAN yang memiliki urutan warna yang sama
pada kedua ujung Pin. misalnya ujung Pin yang satu memiliki urutan warna jenis
T568A (putih-hijau, hijau, putih-oranye, biru, putih-biru, oranye,
putih-coklat, coklat), maka ujung Pin yang lainnya juga harus memiliki urutan
warna berdasarkan standar T568A. jika yang digunakan oleh salah satu Pin adalah
standar T568B, maka ujung Pin lainnya juga harus memiliki urutan warna
berdasarkan standar T568B. anda dapat membuat kabel jenis straigh-through tanpa
menggunakan aturan warna T568A maupun T568B asalkan dikedua ujung Pin memiliki
urutan warna yang sama.
Kabel jenis Straigh-through digunakan
untuk menghubungkan dua buah device yang tidak sejenis (mis:
komputer-Switch/Hub, Komputer-Router, Router-Switch, dlsb)
b. Cross
over
Berbeda dengan
kabel jenis straigh-trough, kabel jenis Crossover memiliki urutan warna yang
berbeda dikedua ujungnya. namun, perbedaan warna ini tidak boleh sembarangan,
karena kedua ujung ini juga memiliki aturan urutan warna.
Pada kabel jenis Crossover standar, jika salah satu ujung Pin memiliki susunan warna berdasarkan aturan T568A, maka ujung Pin yang lain harus memiliki urutan warna berdasarkan standar T568B.
Pada kabel jenis Crossover standar, jika salah satu ujung Pin memiliki susunan warna berdasarkan aturan T568A, maka ujung Pin yang lain harus memiliki urutan warna berdasarkan standar T568B.
Jika anda membuat urutan sendiri pada
sebuah kabel LAN, maka urutan warna pada Pin Crossover-nya adalah : urutan
warna ke-1 Pin pertama menjadi urutan ke-3 pada Pin kedua, urutan ke-2 pada Pin
pertama menjadi urutan warna ke-6 pada Pin kedua.Kabel jenis Crossover
digunakan pada saat kita menghubungkan 2 buah device yang sejenis
(mis:komputer-komputer, komputer-Router, Switch-Hub, Router-router, Switch).untuk
lebih jelasnya anda dapat memperhatikan contoh gambar dibawah ini
568B merupakan urutan urutan kabel twisted pair, dalam hal ini kabel UTP atau SFTP.
Urutan kabel 568B adalah
§ putih-orange,
§ orange,
§ putih-hijau,
§ biru,
§ putih-biru,
§ hijau,
§ putih-coklat,
§ coklat
Sedangkan untuk urutan
568A adalah :
§ Putih hijau
§ hijau
§ putih orange
§ biru
§ putih biru
§ orange
§ putih coklat
§ coklat
c. Pengujian
kabel pada jaringan.
Setelah
kedua ujung kabel UTP dihubungkan dengan LAN Tester,diperoleh data sebagai
berikut :
Led 1 : menyala
Led 2 : menyala
Led 3 : menyala
Led 4 : menyala
Led 5 : menyala
Led 6 : menyala
Led 7 : menyala
Led 8 : menyala
jika lampu led yang pada LAN tester
menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti telah sukses. Kalau ada salah satu
yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah.
Cara paling mudah yaitu tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya
belum tembus. Kalau sudah kita tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba
periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum.
4. Pendokumentasian Jaringan
§ Memberikan identitas tiap-tiap kabel yang
ada
§ Buat gambar jalur-jalur kabel yang ada
§ Buat daftar dari alat yang tersambung
dengan jaringan yang terdapat informasi lokasi alat tersebut & port pada
hub
HOMEsalamulondazteng
HOME
Tidak ada komentar:
Posting Komentar